“Putra tertua saya yang berusia 16 tahun berkata bahwa dia ingin menjadi petinju profesional. Tapi sampai di situ, saya katakan: kamu konyol! Kamu bersekolah di sekolah swasta, kamu tidak bisa menjadi petinju! Kamu sudah jalan-jalan ke Eropa, kamu sudah berkeliling dunia. Kau tidak akan bisa menjadi petarung dengan semua itu. Kamu mau bertarung dengan orang seperti aku? Berkelahi dengan binatang buas?
Saya tidak ingin anak-anak saya seperti itu, itu menurunkan martabat. Jika anda ingin menjadi petinju, anda melakukannya saat anda tidak punya apa-apa. Butuh banyak pengorbanan, rasa sakit dan penderitaan. Saya menerima pukulan-pukulan agar anak-anak saya tidak perlu seperti saya. Ketika saya melihat anak-anak saya, saya melihat anak-anak kelas menengah, yang pergi ke sekolah, bebas melakukan apa yang mereka mau. Menjadi petinju berarti harus menjadi yang terbaik, mendominasi semua orang.
Saya tidak mau memberikan tekanan seperti itu pada mereka."
No comments:
Post a Comment